Materi Kesgilut

1. Karies Gigi

Tahukah Kamu Apa itu Karies Gigi?


Karies gigi adalah masalah gigi berlubang, yaitu ketika gigi mengalami kerusakan serta pembusukan di bagian luar dan dalam. Kondisi ini merupakan permasalahan gigi yang dapat menyerang saraf, sering kali karies gigi disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans di dalam mulut.


Apasih Faktor Penyebab Karies Gigi?

Gigi berlubang dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya, yaitu:

  • Jarang menyikat atau membersihkan gigi, terutama setelah makan
  • Tidak menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti kue, biskuit, permen, es krim, dan minuman bersoda
  • Menderita gangguan makan
  • Menderita penyakit refluks asam lambung (GERD) dan mulut kering
  • Berusia lanjut sehingga enamel mulai menipis dengan sendirinya dan produksi air liur berkurang
  • Rutin mengonsumsi suplemen, vitamin, atau produk herbal yang mengandung gula.

Yuk Cegah Bersama!

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi adalah sebagai berikut:
  • Membersihkan gigi dengan sikat dan benang gigi, setidaknya dua kali sehari.
  • Berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride atau menggunakan air garam.
  • Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis.
  • Melakukan perawatan gigi dengan antibakteri.
  • Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya 6 bulan sekali.

2. Karang Gigi

 Tahukah Kamu apa itu Karang Gigi?



Karang gigi adalah timbunan plak yang membentuk lapisan seperti kotoran yang mengeras di gigi. Berbeda dengan plak biasa, kondisi ini lebih sulit untuk dihilangkan dengan sikat gigi biasa. Oleh karena itu, pembersihan masalah ini hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi. 

Apasih yang menyebabkan karang gigi?

Karang gigi disebabkan oleh adanya plak pada gigi yang tidak dihilangkan. Plak gigi itu sendiri merupakan lapisan licin dan tipis yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi.
Plak gigi yang tidak ditangani dapat mengeras dan membentuk karang gigi yang sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

Yuk cegah bersama!

Ada beberapa kebiasaan yang bisa kamu lakukan untuk mencegahnya, yaitu:

  • Menggosok gigi sebanyak dua kali dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Selain menggosok gigi, penting juga untuk menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak bisa terjangkau oleh sikat gigi.
  • Gunakan obat kumur sebagai antiseptik rongga mulut bila perlu.
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat serta gula tambahan.
  • Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan memperbanyak asupan sayur dan buah untuk kesehatan gusi.
  • Hentikan kebiasaan merokok.

3. Gingivitis

Tahukah kamu apa itu Gingivitis?


Gingivitis adalah penyakit gusi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan gusi bengkak, merah, dan meradang. Gangguan mulut ini juga sering disebut radang gusi. Penyakit gusi atau gingivitis adalah peradangan yang menyerang gusi, dan dapat berkembang menjadi periodontitis jika juga mempengaruhi tulang pendukung gigi. Gingivitis dan periodontitis disebabkan oleh mikroorganisme yang terkandung dalam biofilm gigi.   

Ketika gusi meradang, warnanya merah, bengkak dan lunak, kadang-kadang dengan rasa sakit. Gejala yang paling jelas dan dapat dikenali adalah gusi berdarah, yang terjadi secara spontan atau selama menyikat gigi setiap hari. Bau mulut juga bisa menjadi bendera merah yang tidak boleh diremehkan, dan itu bisa disebabkan oleh peradangan gusi yang sedang berlangsung. 

Apasih yang menyebabkan terjadinya gingivitis?

Gingivitis disebabkan oleh penumpukan sisa makanan di gigi yang kemudian berubah menjadi plak. Plak terbentuk saat sisa makanan yang menumpuk bercampur dengan bakteri yang ada di dalam tubuh.

Jika diabaikan dan tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi. Semakin lama, karang gigi yang terbentuk bisa menjadi habitat bakteri untuk berkembang biak.

Jika dibiarkan begitu saja, kuman yang terus berkembang biak akan mengikis gusi serta menyebabkan peradangan pada gusi. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit yang bisa dialami oleh siapa saja ini, antara lain:
  • Tidak menjaga kesehatan mulut dan gigi. 
  • Malas menyikat gigi.
  • Ada riwayat gingivitis di dalam keluarga. 
  • Berusia lanjut.
  • Pemakaian gigi palsu yang kurang sesuai.
  • Kekurangan nutrisi, termasuk vitamin C. 
  • Kebiasaan merokok. 
  • Infeksi virus atau jamur. 
  • Mulut kering. 
  • Konsumsi obat-obatan tertentu. 
  • Riwayat penyakit, seperti diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS.

Yuk cegah bersama!

Gingivitis biasanya sembuh setelah pembersihan gigi secara menyeluruh. Akan tetapi, ada beberapa hal penting yang tak boleh diabaikan. Pengidap gingivitis juga harus memerhatikan kebersihan gigi dan mulutnya di rumah. Nah, berikut beberapa tips untuk membantu pemulihan gingivitis yang bisa dilakukan di rumah.
  • Sikat gigi dua kali sehari atau lebih baik lagi setiap setelah makan.  
  • Gunakan sikat gigi lembut dan gantilah setidaknya setiap tiga hingga empat bulan.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi listrik yang mungkin lebih efektif untuk menghilangkan plak dan karang gigi.
  • Gunakan benang gigi bila diperlukan.
  • Gunakan obat kumur untuk membantu mengurangi plak di antara gigi. 
  • Temui dokter gigi sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter. 
  • Jangan merokok atau mengunyah tembakau.

4. Periodontitis

Tahukah kamu apa itu Gingivitis?


Gingivitis adalah penyakit gusi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan gusi bengkak, merah, dan meradang. Gangguan mulut ini juga sering disebut radang gusi. Penyakit gusi atau gingivitis adalah peradangan yang menyerang gusi, dan dapat berkembang menjadi periodontitis jika juga mempengaruhi tulang pendukung gigi. Gingivitis dan periodontitis disebabkan oleh mikroorganisme yang terkandung dalam biofilm gigi.   

Ketika gusi meradang, warnanya merah, bengkak dan lunak, kadang-kadang dengan rasa sakit. Gejala yang paling jelas dan dapat dikenali adalah gusi berdarah, yang terjadi secara spontan atau selama menyikat gigi setiap hari. Bau mulut juga bisa menjadi bendera merah yang tidak boleh diremehkan, dan itu bisa disebabkan oleh peradangan gusi yang sedang berlangsung. 

Apasih yang menyebabkan terjadinya gingivitis?

Gingivitis disebabkan oleh penumpukan sisa makanan di gigi yang kemudian berubah menjadi plak. Plak terbentuk saat sisa makanan yang menumpuk bercampur dengan bakteri yang ada di dalam tubuh.

Jika diabaikan dan tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi. Semakin lama, karang gigi yang terbentuk bisa menjadi habitat bakteri untuk berkembang biak.

Jika dibiarkan begitu saja, kuman yang terus berkembang biak akan mengikis gusi serta menyebabkan peradangan pada gusi. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit yang bisa dialami oleh siapa saja ini, antara lain:
  • Tidak menjaga kesehatan mulut dan gigi. 
  • Malas menyikat gigi.
  • Ada riwayat gingivitis di dalam keluarga. 
  • Berusia lanjut.
  • Pemakaian gigi palsu yang kurang sesuai.
  • Kekurangan nutrisi, termasuk vitamin C. 
  • Kebiasaan merokok. 
  • Infeksi virus atau jamur. 
  • Mulut kering. 
  • Konsumsi obat-obatan tertentu. 
  • Riwayat penyakit, seperti diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS.

Yuk cegah bersama!

Gingivitis biasanya sembuh setelah pembersihan gigi secara menyeluruh. Akan tetapi, ada beberapa hal penting yang tak boleh diabaikan. Pengidap gingivitis juga harus memerhatikan kebersihan gigi dan mulutnya di rumah. Nah, berikut beberapa tips untuk membantu pemulihan gingivitis yang bisa dilakukan di rumah.
  • Sikat gigi dua kali sehari atau lebih baik lagi setiap setelah makan.  
  • Gunakan sikat gigi lembut dan gantilah setidaknya setiap tiga hingga empat bulan.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi listrik yang mungkin lebih efektif untuk menghilangkan plak dan karang gigi.
  • Gunakan benang gigi bila diperlukan.
  • Gunakan obat kumur untuk membantu mengurangi plak di antara gigi. 
  • Temui dokter gigi sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter. 
  • Jangan merokok atau mengunyah tembakau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil Puskesmas Tambakaji Semarang sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

  VISI MISI PUSKESMAS TAMBAKAJI   VISI PUSKESMAS TAMBAKAJI Menjadikan Puskesmas Terbaik dengan Pelayanan Paripurna di Jawa Tengah Tahun 2022...